Kamaruddin Geram, Sebut Hasrat Putri Tak Terpuaskan dan Ferdy Sambo Banci Kaleng: Mereka Biasa Party
Kamaruddin Geram, Sebut Hasrat Putri Tak Terpuaskan dan Ferdy Sambo Banci Kaleng: Mereka Biasa Party
TRIBUN-MEDAN.com - Kamaruddin Simanjuntak memberi ultimatum kepada Putri Candrawathi untuk berkata jujur. Apabila tidak mengungkap secara jujur, maka Kamaruddin tak segan-segan mengungkap semua kejahatan mereka.��
Kamaruddin mengaku geram dengan nota keberatan Ferdy Sambo yang menggaungkan kronologi pelecehan di persidangan pada senin (17/10/2022) kemarin.�
Berdasarkan nota keberatan yang diungkap pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis, Yosua Hutabarat melecehkan Putri Candrawathi di dalam kamar pada 7 Juli 2022 lalu di Magelang.�
Menurut pengacara Ferdy Sambo, Yosua Hutabarat menyelinap masuk melalui jendela kamar dan membuka paksa baju Putri. Putri tak sadar bahwa Yosua sudah berada di sampingnya.�
Putri yang sedang sakit tak berdaya untuk melawan. Bahkan, kata mereka, Yosua turut mengancam agar tidak memberitahu kepada Ferdy Sambo atau anak-anaknya bakal tewas.�
Aksi pelecehan itu kata pengacara Ferdy Sambo berhenti ketika ada langkah kaki yang terdengar.�
Menanggapi ini, Kamaruddin mengaku geram. Ia memastikan bahwa Putri Candrawathi sebagai otak pembunuhan Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022. Bahkan, Putri penuh dengan sandiwara.��
"Artinya Putri ikut merancang pembunuhan dan menyiapkan uangnya dan mengajari Sambo pakai sarung tangan. Dia membujuk ikut ke sana. Maka tiba di rumah Duren Tiga, Ferdy Sambo klarifikasi ke mendiang kau kurang ajar ke istri saya. Karena dia gak ngerti arti kurang ajar dianggap pembakangan. Tetapi dihabisi ditembak oleh Bharada e dan Ferdy Sambo dengan gaya teroris dan pengecut,"ujar Kamaruddin yang dikutip dari kanal YouTube TVOne, Selasa (18/10/2022).�
Kamaruddin juga menyebutkan bahwa Ferdy Sambo pengecut. Sebab, bila dalam hukum perang, bila ada yang mengangkat tangan dan menyerah, tidak boleh dibunuh, karena melanggar HAM.
Bahkan, Kamaruddin menyebut Ferdy Sambo banci kaleng.��
"Kalau orang sudah angkat tangan tak boleh ditembak ada hukum perang. Ini jenderal loh. banci kaleng itu,"ujarnya.�
Kamaruddin juga mengatakan yang paling bersalah dalam kasus ini yakni Putri. Putri disebut penuh sandiwara yang memprovokasi Ferdy Sambo agar membunuh Yosua.�
Putri memprovokasi Ferdy Sambo karena hasratnya tak tersalurkan.�
"Seharusnya lebih dulu digantung (Putri). Karena hasratnya tak terpuaskan, lalu dia menuduh almarhum dengan memprovokasi Sambo. Makanya ditanya kurang ajar bagaimana. Ada dialog,"ujarnya.�
Kamaruddin Tahu Kejahatan Ferdy Sambo dan Putri
Kamaruddin juga mengatakan mengetahui semua kejahatan Ferdy Sambo dan Putri. Ia menegaskan Putri dan Ferdy Sambo bukan orang yang baik-baik.�
Bahkan kata Kamaruddin, Ferdy Sambo dan Putri sering menggelar party atau pesta di sebuah tempat. Ia juga bakal mendatangkan perempuan-perempuan yang tersandera.�
"Masih rahasia yang belum saya kasih tahu. Ada banyak wanita lain yang tersandera,"
"Dia (Putri dan Ferdy Sambo) bukan orang suci. Mereka sudah biasa party dengan yang lain. Tempatnya dimana saya tahu. Saya bergaul dengan intelijen. saya akan buka ini semua nanti,"ujarnya.�
Putri Menggoda Yosua di Kamar
Sidang perdana Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah tergelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). Dalam dakwaaan dan nota bantahan, Yosua Hutabarat dituduh melecehkan Putri Candrawathi.�
Bahkan, pada nota keberatan kuasa hukum Putri Candrawathi mengungkapkan bahwa Yosua masuk ke kamar Putri melalui jendela dan membuka paksa baju Putri Candrawathi.�
Putri yang tengah sakit, tidak dapat melawan. Disebutkan, Putri hanya bisa melawan dengan pelan. Lalu, Yosua mengancam Putri agar tidak memberitahu kepada Ferdy Sambo atau akan dibunuh beserta anak-anaknya.�
Aksi itu tak berlangsung lama, sebab terdengar ada langkah kaki, yang kemudian disebutkan bahwa itu Kuat Maruf. Putri juga mengaku dibanting di depan kamar mandi. Lalu Yosua pergi meninggalkan lokasi.
Asisten Rumah Tangga Ferdy Sambo, Susi menemukan Putri dalam keadaan telentang dan menangis. Hal ini yang menurut pengacara Ferdy Sambo menyebabkan terjadi pembunuhan terhadap Yosua Hutabarat.�
Ferdy Sambo yang mendapat telfon dari Putri yang ngaku dilecehkan menjadi panas dan murka.��
Menanggapi nota keberatan dari kuasa hukum Putri Candrawathi, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat Kamaruddin Simanjuntak menjadi marah. Ia mengultimatum Putri Candrawathi untuk jujur atau bakal membuak semuanya.�
Kamaruddin mengatakan Putri merupakan otak pembunuhan yang sebenarnya. Ia memliki peran yang sadis dalam pembunuhan Yosua Hutabarat.�
Kamaruddin mengatakan Putri mencoba menggoda Yosua agar mau memperkosanya. Namun, Yosua langsung menolak mentah-mentah rayuan ibu empat anak itu.��
Yosua yang merasa itu merupakan aib, ia berlari meninggalkan Putri.�
"Peran Putri pertama menggoda Yosua. Menggoda supaya dia diperkosa. Tapi Yosua ingat kata Pendeta agar lari bila ada yang menggodamu yang tidak benar. Maka Yosua Lari,"ujar Kamaruddin dikutip dari tayangan YouTube TVOne, Selasa (18/10/2022).�
lalu Kamaruddin mematahkan keterangan pengacara Ferdy Sambo dengan fakta Yosua dipanggil ke kamar.�
Menurutnya, tidak mungkin pelaku pelecehan dipanggil untuk ngomong berdua di dalam kamar.�
"Putri mengundang Yosua ke kamarnya. Ini kan gak lazim,"ujarnya.�
Putri Merancang Pembunuhan Yosua
Kamaruddin mengatakan setelah gagal menyalurkan hasrat, Putri menelfon suaminya, Ferdy Sambo. Ia memprovokasi Ferdy Sambo agar mau membunuh Yosua Hutabarat.
Termasuk Putri yang merancang untuk menyuap lembaga dan DPR RI.�
"Lalu menelfon suaminya, bilang Yosua kurang ajar. Harusnya ada fakta-fakta apa sih kurang ajarnya. kurang ajar itu kesimpulan. dia memprovokasi suaminya agar membunuh Yosua. Dia meneldon pada tanggal 7,"
"Sehingga suaminya langsung merancang pembunuhan,"ujarnya.�
Putri juga memiliki peran merancang strategi pembunuhan dengan ikut rapat di rumah Saguling Jakarta Selatan di lantai 3.�
"Pertama mereka bujuk Bripka RR dengan hadian 1 Miliar, tapi Bripka RR gak sanggup dan gak tega. karena gak tega, bripkaa RR turun panggil Bharada E,"ujarnya.
Kendati demikian, Bripka RR juga memiliki kesalahan dengan mebiarkan terjadi pembunuhan.�
"Bripka RR punya kesalahan, seharusnya bilang ke Bharada E lari atau bilang kau disuruh membunuh, bilang gak mau. Rupanya Bripka RR saat ditanya Bharada e, mengaku tidak tahu. Maka Bharada E naik ke lantai 3,"katanya.�
"Karena dia pangkat paling rendah, bunuh ini kukasih ini 2 miliar ya. karena dia pangkat paling rendah disuruh komandannya dan dikasih lagi uang maka dia bilang siap.
artinya putri ikut merancang pembunuhan dan menyiapkan uangnya.
Putri Membujuk Yosua ke Duren Tiga dan Ajari Ferdy Sambo Pakai Sarung Tangan
Kata Kamaruddin, peran Putri sangat banyak dalam pembunuhan Yosua Hutabarat.��
"Dan mengajari Sambo pakai sarung tangan. Dia membujuk ikut ke sana. Maka tiba di rumah Duren Tiga, Ferdy Sambo klarifikasi ke mendiang kau kurang ajar ke istri saya.
karena dia gak mengerti arti kurang ajar ini. Karena dia gak ngerti arti kurang ajar dianggap pembakangan.
Tetapi dia dihabisi ditembak oleh Bharada E dan Ferdy sambo dengan gaya eteroris dan pengecut,"pungkasnya.�