TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tak tinggal diam, mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo diisukan melakukan 'perlawanan' terhadap beberapa pihak yang menyerangnya, terutama timsus.
Dugaan intervensi dari Ferdy Sambo kepada tim khusus bentukan Polri itu tiba-tiba mencuat.
Ferdy Sambo diduga melakukan 'perlawanan' kepada timsus yang kini tengah memeriksanya terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat ( Brigadir J).
Dugaan miring tersebut dihembuskan Ketua Indonesia Police Watch ( IPW) Sugeng Teguh Santoso kala mengomentari kasus Ferdy Sambo yang telah jadi tersangka dan terancam hukuman mati atas pembunuhan Brigadir J.
Secara terbuka, Sugeng Teguh Santoso mengurai dugaan adanya intervensi atau perlawanan dari Ferdy Sambo yang dialamatkan pada timsus.
Baca juga: Brigadir J Tewas Tragis, Uang Rp 200 Juta Almarhum Raib Tanpa Jejak, Ternyata Berpindah ke Sosok Ini
Tak hanya melayangkan dugaan, Sugeng Teguh Santoso bahkan menjelaskan detail bentuk dugaan intervensi dari Ferdy Sambo tersebut.
Diduga tim Ferdy Sambo akan menyerang anggota timsus secara pribadi dengan berbagai cara.
"Adakah informasi yang didapatkan IPW terkait intervensi yang dilakukan oleh FS ke sejumlah nama, belakangan akan dipanggil juga untuk diminta keterangan ?" tanya presenter dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Selasa (16/8/2022).
" IPW mendapatkan informasi bahwa ada upaya "perlawanan" kepada timsus melalui, nanti akan ada menyerang, utamanya kepada pribadi di timsus. Melalui pendiskreditan nama baik. Ada sedikit data pada kami," pungkas Sugeng Teguh Santoso.
Lebih lanjut, Sugeng Teguh Santoso mengurai dugaan soal adanya pergerakan dari anggota ke polisian berjumlah 20 orang.
Anggota ke polisian tersebut disebut Sugeng Teguh Santoso sebagai tim yang mendukung Ferdy Sambo.
Hal tersebut menjadi masuk akal mengingat sempat ada penjagaan ketat di Mako Brimob sebelum Ferdy Sambo diperiksa Inspektorat Khusus dalam dugaan pelanggaran kode etik dalam penanganan kasus Brigadir J pada 4 Agustus 2022, sebelum ia dijadikan tersangka.
Baca juga: Paling Dipercaya Ferdy Sambo, Terungkap Kondisi Rumah Kuat Maruf, Sederhana Mojok di Gang Sempit
"Terkait peristiwa tanggal 3 atau 4 Agustus, pada hari itu, ketika saya mendapat informasi, ada pemantauan terhadap FS, sebelum diperiksa tim etik di Bareskrim, ada pergerakan 20 orang di luar kendali pimpinannya terlibat di dalam komunikasi mendukung FS, ini polisi," ungkap Sugeng Teguh Santoso.
"Terjadi pergerakan penebalan pengamanan dari Mako Brimob. Pertanyaannya, apakah "perlawanan" ini masih terjadi ? Kita tidak tahu," sambungnya.
Tak cuma itu, Sugeng Teguh Santoso turut mengurai fakta mengejutkan.
Diakui Sugeng Teguh Santoso, ia merasa beberapa waktu ke belakang sedang diintai sosok misterius.
Hal itu dirasakan Sugeng Teguh Santoso usai membongkar beberapa kejanggalan di balik kematian Brigadir J.
Baca juga: Dia Warga Saya Kesaksian Pak RT di Bogor Ungkap Sosok Sopir Istri Ferdy Sambo
Seperti diketahui, IPW sejak awal kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 adalah pihak yang paling vokal menyuarakan kejanggalan di balik kasus Brigadir J.
"Saya juga mendapat informasi bahwa terhadap saya juga ada orang yang sedang mengintai. Saya serahkan kepada Tuhan saja. Soal keselamatan, tidak perlu saya punya pistol, bodyguard, eling wong waspada aja," imbuh Sugeng Teguh Santoso.
Kendati telah memiliki dugaan hingga bukti terkait intervensi dari Ferdy Sambo, Sugeng Teguh Santoso masih enggan merincikan secara detail kelengkapan dugaannya tersebut.